Samarinda- Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra merespon terkait implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah dipersiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Program ini bertujuan untuk mendukung pemenuhan gizi generasi muda, dengan alokasi anggaran Rp 17 ribu per porsi makanan untuk siswa.
Sementara, pada skala nasional anggaran makanan per porsi ditetapkan sebesar Rp 10 ribu. Akan tetapi, perbedaan harga bahan pokok di berbagai daerah membuat nilai porsi di Kaltim lebih tinggi.
Andi Adi, sapaan akrabnya mengatakan bahwa perbedaan biaya MBG antara nasional dan Kaltim dikarenakan harga bahan pokok di Kaltim yang relatif lebih tinggi.
“Program tersebut, telah diuji coba oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim, pihaknya (Disdik) menemukan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai kandungan gizi yang optimal adalah Rp 17 ribu per porsi, berbeda di implementasikan daerah lain yang hanya standard Rp 10 Ribu per porsi,” jelasnya, Selasa (21/01/2025).
Menurut Politisi Muda dari Partai Golkar ini, penyesuaian anggaran program MBG tersebut diperlukan untuk menjaga kualitas gizi makanan yang akan disajikan.
“Sementara pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) telah menginstruksikan setiap daerah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendukung program MBG tersebut,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa, pihaknya sedang menunggu petunjuk teknis pelaksanaan program tersebut. Setelah itu, penyesuaian akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di Kaltim.
“Dengan teknik yang baik sehingga program ini dapat berjalan optimal di Kaltim,” pungkasnya.
Penulis: Boni De Rosari ! Editor: Boni De Rosari
Tidak ada komentar