Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menggebrak dengan penolakannya terhadap kehadiran film bergenre horor di perfilman Indonesia, khususnya di Kota Samarinda. Penolakan ini dilandaskan pada keprihatinannya terhadap dampak negatif terhadap kesehatan mental yang ditimbulkan oleh menonton film-film seram.
“Saya larang anak saya nonton film horor itu melemahkan mental, anak-anak jadi takut, yang dewasa saja takut juga. Jemuran saja itu siang, takut. Siang-siang kok takut, itu aneh,” tegas Sani.
Meskipun film horor sering dianggap sebagai hiburan yang menarik, Sani menegaskan bahwa tidak setuju jika kesehatan mental masyarakat dijadikan taruhan demi hiburan semata. Ia mengkhawatirkan efek gelisah dan ketakutan tanpa dasar yang dapat memengaruhi perilaku dan sikap penonton setelah menonton film tersebut.
Menurutnya, adalah penting untuk mengajak masyarakat bersama-sama mengevaluasi dampak film-film horor dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kesehatan mental generasi masa depan.
“Dengan sikap tegas ini, kami berharap dapat memberikan kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap kesehatan mental masyarakat, terutama di Kota Samarinda,” tandasnya. (Adv/DPRD Samarinda)
Tidak ada komentar