Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sugiyono, menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) di Jalan Wolter Monginsidi, Samarinda pada, Jumat (14/02/2025).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya demokrasi dan mendorong partisipasi aktif dalam proses pemilu.Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk Kesbangpol Kota Samarinda, yang menilai langkah ini sebagai inisiatif strategis dalam memperkuat pemahaman politik warga.
Dalam sambutannya, Sugiyono menjelaskan bahwa pemilu adalah hak fundamental setiap warga negara yang harus dijalankan dengan prinsip bebas, jujur, dan adil.
“Pentingnya pemilih memahami konsekuensi dari pilihan mereka, baik dalam pemilu legislatif, pilkada, maupun pilpres,” jelasnya.
Tak hanya itu, Ketuan DPC PDI Perjuangan Kota Samarinda ini, juga mengatakan bahwa pemimpin yang terpilih bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
“Oleh karena itu, masyarakat harus lebih bijak dalam menentukan pilihan,” ujar Sugiyono.
Selain itu, ia menyoroti sejumlah kebijakan yang tengah menjadi perhatian publik, seperti masalah ketersediaan LPG dan pemotongan anggaran.
“Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan hasil dari proses demokrasi, sehingga masyarakat harus lebih cermat dalam memilih pemimpin yang memiliki visi jelas untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Sekretaris Kesbangpol Kota Samarinda, Miftahurrizqa, turut memberikan apresiasi terhadap inisiatif Sugiyono. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan program Pusat Pengembangan Politik Lokal yang bertujuan memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
“Kegiatan ini sangat membantu dalam menyampaikan pesan dari Kesbangpol dan memperkuat pemahaman publik tentang demokrasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kesbangpol mendorong masyarakat untuk tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga aktif dalam penyelenggaraan pemilu, baik melalui KPU maupun Bawaslu. Peran sebagai pengawas demokrasi juga dinilai krusial untuk memastikan pemilu berjalan transparan dan adil.
“Perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu harus terus dilakukan. Partisipasi publik adalah kunci agar demokrasi di Indonesia semakin matang,” pungkas Miftahurrizqa.
Tidak ada komentar