Transisi PAUD dan Edukasi Sampah, Maluhu Jadi Teladan Bunda PAUD Kukar

waktu baca 2 menit
Senin, 30 Jun 2025 21:27 0 45 Harian Republik

KUKAR – Ajang Jambore Bunda PAUD tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara yang digelar di Kecamatan Kota Bangun menjadi momen istimewa bagi Kelurahan Maluhu. Dalam lomba Apresiasi Bunda PAUD, Maluhu tampil sebagai juara pertama berkat sinergi antarlembaga dan berbagai inovasi pembelajaran anak usia dini.

Capaian ini mempertegas komitmen Maluhu dalam mendampingi tumbuh kembang anak sejak tahap PAUD hingga memasuki jenjang sekolah dasar. Proses transisi sekolah menjadi fokus utama yang dikelola secara kolektif oleh guru TK, guru SD, hingga jajaran kelurahan.

Menurut Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, pendekatan transisi ini dilakukan tidak secara formal saja, tetapi melibatkan interaksi langsung antarpendidik. Hal ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak ketika harus memasuki dunia sekolah dasar. “Guru PAUD biasa antar anak langsung ke SD. Mereka kenalkan ruang kelas, suasana belajar, bahkan gurunya. Jadi anak tidak merasa asing,” ungkap Tri Joko, Senin (30/6/2025).

Ia menambahkan bahwa kebiasaan ini bukan hal baru, melainkan sudah berjalan rutin setiap tahun. Keberadaan budaya positif ini menjadi salah satu penilaian penting dalam lomba apresiasi Bunda PAUD tingkat kabupaten.

Tidak berhenti pada transisi sekolah, Maluhu juga dikenal lewat program “Sajadah Sampah Jadi Berkah”. Lewat kegiatan ini, anak-anak dilatih membuang sampah dengan benar, memilah jenisnya, dan membawanya ke bank sampah sebagai bentuk tanggung jawab sosial. “Kita ingin anak-anak paham bahwa menjaga kebersihan itu penting. Sampah bisa jadi berkah kalau dikelola dengan benar,” katanya.

Inovasi lain yang menguatkan posisi Maluhu dalam lomba adalah “Rumah Sikap”, yaitu ruang belajar alternatif yang dirancang dengan panduan sesuai usia anak. Di dalamnya, kegiatan belajar disesuaikan dengan tahap perkembangan motorik, kognitif, hingga emosional. “Tidak bisa semua anak belajar dengan cara yang sama. Kita buat kegiatan bertahap, sesuai kemampuan usia mereka,” jelasnya.

Selama dua tahun terakhir, program-program ini dikembangkan sebagai bagian dari tanggung jawab Tri Joko sebagai Bunda PAUD Kelurahan. Pendekatan partisipatif dan dialogis menjadi kunci agar semua unsur pendidikan bisa terlibat aktif. “Dari guru PAUD, SD, sampai orang tua semua dilibatkan. Diskusi rutin juga kita lakukan untuk evaluasi,” terangnya.

Kemenangan ini pun menjadi refleksi atas kerja bersama yang konsisten dan berorientasi pada masa depan anak. Warga pun mulai melihat pentingnya peran lintas sektor dalam mendampingi pendidikan anak sejak dini. “Semua ini hasil kerja bareng. Harapannya, anak-anak Maluhu tumbuh jadi generasi yang cerdas dan berkarakter,” tutup Tri Joko. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA