Festival Belian Adat Paser Nondoi: Wadah Pelestarian Budaya dan Harmonisasi di Penajam Paser Utara

waktu baca 2 menit
Selasa, 29 Okt 2024 14:05 0 18 Harian Republik

PPU – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersama Lembaga Adat Paser menggelar Festival Belian Adat Paser Nondoi, sebuah ritual adat Suku Paser yang rutin diselenggarakan setiap tahun.

Festival yang berlangsung dari 28 Oktober hingga 2 November 2024 di Rumah Adat Kuta Rekan Tatau ini mengusung tema “Mangku Awat, Mangku Pengingat, Mangku Tengkuat,” yang berarti saling membantu, saling mengingatkan, dan saling menguatkan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata PPU, Andi Israwati Latief, SE, MM, menyampaikan bahwa Festival Nondoi tahun ini menjadi momen penutup rangkaian kegiatan kebudayaan sepanjang 2024 di Kabupaten PPU.

“Festival ini juga menjadi Pekan Kebudayaan Daerah yang dirangkaikan dengan Festival Tanjong Penajo, sebuah ajang festival tari kreasi tradisional tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang untuk pertama kalinya diadakan di Kabupaten Penajam Paser Utara,” ujar Andi saat sambutan, Senin (28/10/2024).

Andi menambahkan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk melestarikan budaya lokal dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam memajukan seni budaya di PPU. Ia berharap festival ini menjadi simbol persaudaraan dan harmonisasi budaya dari seluruh penjuru Indonesia.

“Harapannya Festival ini juga sebagai perekat jati diri bangsa dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai Khatulistiwa, memperkenalkan seni budaya yang ada di Kabupaten PPU,” lanjutnya.

Festival Nondoi kali ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai acara menarik seperti Loka Karya, lomba permainan tradisional, pertunjukan seni, serta menghadirkan produk UMKM lokal. Festival ini bahkan telah masuk dalam tiga besar kalender acara nasional tahun 2024, dan diharapkan bisa menjadi agenda resmi Kementerian Kebudayaan pada tahun 2025.

Dalam kesempatan ini, Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) PPU, Musa, menyampaikan harapan agar kegiatan adat ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

“Kami berharap DPRD dapat memperhatikan anggaran untuk Festival Nondoi agar tetap dapat terlaksana dengan baik di masa mendatang,” ungkapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga acara berjalan lancar dan aman.

Festival yang telah digelar sejak tujuh tahun berdirinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini turut dihadiri oleh Penjabat Bupati PPU, jajaran Forkopimkab, Ketua DPRD PPU, Perdana Menteri Kesultanan Paser, serta tokoh-tokoh masyarakat, adat, dan pejabat daerah lainnya.

Festival Belian Adat Paser Nondoi diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya tetapi juga media untuk memperkuat ikatan sosial di Kabupaten Penajam Paser Utara, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya lokal di tingkat nasional.(Adv/Diskominfo PPU)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA