Warga Dusun Marangan Gelar Sedekah Bumi untuk Jaga Tradisi dan Kebersamaan

waktu baca 2 menit
Sabtu, 24 Mei 2025 14:03 0 50 Harian Republik

KUKAR – Warga Dusun II Marangan, Desa Loa Sumber, Kecamatan Loh Kulu, kembali menggelar tradisi Sedekah Bumi dan Doa Bersama sebagai bentuk syukur sekaligus upaya menjaga kelestarian budaya dan kebersamaan. Acara ini berlangsung di Balai Dusun Marangan, Kecamatan Loa Kulu, tepatnya pada Sabtu, (24/05/2025).

Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengungkapkan bahwa acara tersebut merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah desa dan masyarakat untuk mempertahankan kearifan lokal.

“Yang jelas kami dari pihak desa sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini sesuai dengan komitmen kami, pemerintah desa dan seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat tradisi,” ucapnya.

Sukirno juga menekankan pentingnya pelibatan generasi muda dalam setiap kegiatan adat agar keberlangsungan tradisi tidak terputus oleh perkembangan zaman.

Pemerintah desa secara aktif melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada kelompok remaja, termasuk melalui pelatihan seni dan budaya.

“Tradisi ini harus terus diteruskan. Kami berharap generasi muda bisa tetap melanjutkannya dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman,” ujarnya.

Salah satu bentuk keterlibatan generasi muda yang terlihat pada acara kali ini adalah penampilan kelompok hadrah anak-anak yang baru dua bulan terbentuk.

Mereka tampil dengan penuh semangat, menjadi simbol semangat regenerasi budaya di Desa Loh Sumber.

Masyarakat pun tampak antusias menyaksikan, menandakan tradisi ini masih mendapat tempat istimewa di hati warga.

Sukirno menyebutkan bahwa persiapan acara ini dilakukan secara gotong royong selama satu minggu penuh. Warga bergantian memasak, menyiapkan peralatan, dan membersihkan lokasi acara.

“Kami gotong royong selama satu minggu di sini. Mulai memasak, mencari kayu, semua bahan masyarakat sediakan bersama-sama tanpa ada kata keberatan. Ini memang sudah dari hati,” tutur Sukirno.

Tak hanya di Dusun Marangan, Sedekah Bumi juga dilaksanakan di beberapa dusun lain secara bergilir. Nantinya, puncak kegiatan budaya akan diadakan di tingkat desa melalui Festival Sedekah Bumi yang direncanakan berlangsung pada November mendatang.

“Ini adalah bentuk dari nilai-nilai kegotongroyongan, kebersamaan, dan jati diri masyarakat kami yang tetap kami jaga. Pemerintah desa terus berkomitmen memfasilitasi segala kegiatan yang bertujuan melestarikan budaya,” tutupnya. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA