Studi Tiru ke DIY: Belajar Inovasi dan Pemasaran Produk Unggulan

waktu baca 2 menit
Kamis, 7 Nov 2024 11:35 0 134 Redaksi Kutim

YOGYAKARTA – Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melaksanakan kunjungan studi tiru ke Yogyakarta beberapa waktu lalu. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemberdayaan, pengembangan koperasi, serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelaku usaha di Kutim.

Kepala Diskop UKM Kutai Timur, Teguh Budi Santoso mengatakan, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), salah satunya inovasi dan pemasaran produk unggulan. Program tersebut terbukti sukses membantu UMKM menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.

“Kami berharap bisa mengadopsi konsep ini untuk diterapkan di Kutai Timur,” ujar Teguh.

Di antara inovasi yang diterapkan DIY adalah dengan menggunakan aplikasi SiBakul Jogja. Aplikasi ini merupakan bentuk digitalisasi model Pembinaan Sirkular DISKOP UKM DIY bagi pelaku Koperasi dan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta. Transformasi Digital meliputi kegiatan Pendataan dan Klastering, Penumbuhan Koperasi dan UKM, Pelatihan, Pembinaan, Fasilitasi, Konsultasi dan Pendampingan.

Aplikasi ini telah mempermudah pantauan dan pembinaan koperasi serta UMKM di DIY. UMKM yang sudah menjadi mitra SiBakul Jogja akan mendapat dukungan terkait pemasaran dengan fasilitas bebas ongkos kirim lewat SiBakul MarketHUB. Fasilitas lainnya adalah promosi secara online, pelatihan, pendampingan, konsultasi usaha, dll

Teguh mengungkapkan alasan memilih Dinas Koperasi dan UKM DIY sebagai tujuan studi tiru. Menurutnya, Dinas Koperasi dan UKM DIY berhasil mengelola koperasi dan UMKM dengan jumlah signifikan serta menawarkan berbagai program inovatif. Terdapat sekitar 1.700 koperasi di DIY, dengan 800 koperasi aktif yang mendapat pembinaan langsung dari Dinas Koperasi dan UKM DIY. Jumlah UMKM dan pedagang di Yogyakarta juga sangat banyak.

“Hal ini menunjukkan kuatnya sektor koperasi dan UMKM DIY,” kata Teguh.

Dalam kunjungannya ke DIY, Teguh didampingi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kutai Timur Aji Wijaya, Sekretaris BRIDA Kutai Timur Jarnoko, serta Kepala Bidang Kelembagaan UMKM Kutai Timur Firman Wahyudi.

Selama empat hari kunjungan, rombongan dari Kutim tidak hanya belajar tentang koperasi, tetapi juga mengunjungi berbagai UKM di Yogyakarta. Fokusnya adalah mempelajari pola pembinaan, inovasi produk, serta pendekatan pemasaran yang diterapkan di DIY. Rombongan Kutim juga berkesempatan bertemu Tatik Ratnawati dan Purnama Setiawan, Fungsional Pengawas Koperasi, yang memaparkan pengalaman DIY dalam mendukung UMKM lebih adaptif terhadap perubahan pasar. Ide-ide yang didapat dari studi tiru ini nantinya akan diterapkan di Kutim. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA