Distanak Kukar Gelontorkan Rp 200 Miliar untuk Tingkatkan Produktivitas Petani dan Peternak

waktu baca 2 menit
Selasa, 15 Apr 2025 22:04 0 94 Harian Republik

Kukar – Komitmen Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam meningkatkan produktivitas petani dan peternak diwujudkan melalui alokasi anggaran sebesar Rp 200 miliar pada tahun 2025.

Anggaran tersebut digelontorkan untuk mendukung berbagai program strategis yang menyasar penguatan sarana produksi, pemberdayaan petani, serta peningkatan populasi dan kualitas ternak lokal.

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa anggaran ini merupakan hasil dari penyusunan yang melibatkan banyak pihak, mulai dari kelompok tani, aspirasi DPRD, hingga masukan dari pimpinan daerah seperti Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda.

“Anggaran ini bukan hanya angka. Ini adalah hasil dari mendengar dan menindaklanjuti kebutuhan petani dan peternak di lapangan. Kami fokus pada apa yang betul-betul dibutuhkan,” ungkap Taufik, Selasa (15/04/2025).

Dana sebesar itu akan difokuskan pada pembangunan irigasi, penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan), pengadaan pupuk, peningkatan infrastruktur pertanian, serta program pemberdayaan yang menyasar langsung para pelaku utama sektor pertanian dan peternakan.

Dari total anggaran Distanak Kukar tahun ini yang mencapai Rp 216 miliar, sekitar 30 persen akan digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana pertanian.

Sementara 70 persennya dialokasikan untuk mendukung tiga program utama yakni pengembangan sarana produksi, penyuluhan pertanian, dan pemberdayaan petani.

“Fokus kami jelas, bagaimana petani dan peternak bisa lebih produktif dan berdaya saing. Kita dorong mereka tidak hanya produktif dari sisi kuantitas, tapi juga kualitas hasil panen dan hasil ternaknya,” jelasnya.

Selain mengandalkan APBD Kukar, pembangunan sektor pertanian juga diperkuat dengan dana dari pemerintah pusat.

Melalui PPN, pemerintah pusat mengucurkan dana sekitar Rp 40 miliar yang difokuskan untuk pengembangan pertanian di empat kecamatan pesisir Kukar.

Di sektor peternakan, Distanak Kukar terus berupaya meningkatkan ketersediaan daging dan telur dari ternak lokal.

Taufik mengakui bahwa meskipun produksi daging ayam sudah mencukupi kebutuhan daerah, pasokan daging sapi masih bergantung dari luar Kukar.

“Kami sedang dorong peningkatan populasi sapi lokal melalui program-program intervensi. Tapi tantangannya banyak, terutama soal penyakit ternak dan ketersediaan pakan,” ujarnya.

Tantangan lain juga datang dari sektor tanaman pangan. Curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan sejumlah lahan sawah tergenang air, mengganggu aktivitas tanam dan panen di beberapa wilayah.

Meski begitu, sektor hortikultura di Kukar terus berkembang, hampir seluruh kecamatan memiliki potensi besar untuk pengembangan tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, gambas, dan timun.

Beberapa kecamatan bahkan telah menjadi sentra utama pemasok kebutuhan sayur di Kalimantan Timur.

“Kecamatan seperti Tenggarong Seberang, Samboja, Kota Bangun, Sebulu, dan Tenggarong sudah jadi andalan. Komoditas hortikultura dari Kukar sudah merambah pasar-pasar di luar daerah,” pungkasnya. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA