SANGATTA – Masalah stunting bisa diatasi dengan upaya penegahan. Dinas Kesehatan (Dinkes) bisa mendekteksi sejak dini, sejak masa prastunting tentang potensi adanya stunting yang harus dicegah.
Hal itu diungkapkan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutai Timur (Kutim) Agus Hari Kesuma (AHK), saat melakukan kunjungan ke Dinkes Kutimbaru-baru ini.
Didampingi oleh Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Keuangan Sulastin, kedatangannya disambut hangat oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani, Plt Sekretaris Dinkes Fatimah, dan jajaran staf Dinas Kesehatan lainnya.
Dalam pertemuan tersebut, AHK menyatakan stunting sebagai masalah kesehatan masyarakat yang harus diatasi secara komprehensif. “Stunting ini menjadi isu yang selalu dibahas, baik di tingkat kecamatan, kabupaten, hingga pusat. Saya ingatkan, terutama kepada Dinas Kesehatan, karena mereka yang paling memahami prosedur penanganannya,” ungkap AHK.
AHK menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah efektif untuk mencegah stunting. Menurutnya, penanganan stunting seharusnya dilakukan sebelum masalah kesehatan tersebut muncul. “Harusnya sejak dini bahkan dari awal kita sudah bisa melakukan pencegahan. Jangan sampai anak sudah kena stunting baru kita sibuk menangani,” tambahnya.
AHK juga mengingatkan bahwa ada fase pra-stunting atau kondisi ketika anak berada pada risiko tinggi mengalami stunting. Pada fase inilah, Dinas Kesehatan dan pemangku kepentingan terkait diharapkan sudah mulai melakukan identifikasi dan penanganan sesuai prosedur untuk menghindari stunting.
AHK memberikan apresiasi kepada Dinkes Kutim atas upaya maksimal dalam menurunkan angka stunting. Data terbaru menunjukkan adanya tren penurunan angka stunting secara bertahap di Kabupaten Kutim. Ini menjadi indikasi keberhasilan berbagai program kesehatan yang dijalankan.
“Setiap tahun, angka stunting di Kutai Timur terus menunjukkan penurunan. Ini adalah pencapaian luar biasa dari Dinas Kesehatan yang patut diapresiasi. Saya optimistis Dinas Kesehatan Kutim akan mampu mencapai hasil yang lebih baik lagi ke depannya,” tuturnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di aula Dinas Kesehatan tersebut, Plt Sekretaris Dinkes, Fatimah memaparkan program prioritas Dinkes Kutim yang mencakup program nasional jangka panjang serta program pemerintah daerah. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Fokus utama diarahkan pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat, termasuk upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
AHK pun mengapresiasi keterlibatan seluruh lapisan instansi pemerintah dalam menyukseskan program kesehatan ini. Baginya, kesehatan adalah investasi besar yang akan menentukan kualitas generasi mendatang. Dengan adanya koordinasi lintas sektor dan fokus bersama pada program-program pencegahan stunting, ia berharap Kabupaten Kutim dapat menjadi daerah yang bebas stunting. (*)
Tidak ada komentar