IMABA Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Mahasiswa Kecamatan Muara Badak

waktu baca 2 menit
Rabu, 5 Apr 2023 23:50 0 168 Harian Republik

Samarinda – Ikatan Mahasiswa Muara Badak (IMABA) melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Asrama Mahasiswa Muara Badak yang beralamat di Jalan Perjuangan 6, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda

Dalam peletakan batu Pertama tersebut turut dihadiri oleh Perwakilan Perwakilan Kepala Desa Muara Badak, Kepala Desa Batu-Batu, PPMB, KNPI Muara Badak, GPMP dan Tokoh Masyarakat Muara Badak, Ketua RT 01 Kelurahan Sempaja Selatan, Rabu (05/04/23).

Rendi selaku Ketua IMABA menyebut, peletakan batu pertama sebagai upaya untuk membangun asrama mahasiswa muara badak yang berkuliah di Kota Samarinda.

“Saat ini kami sudah melaksanakan peletakan batu pertama sebagai cikal bakal pembangunan asrama muara badak,” kata Rendi.

Peletakan batu pertama ini, kata Rendi, yang diinisiasi oleh mahasiswa dan masyarakat merupakan suatu dorongan kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Pemerintah Kecamatan Muara Badak, agar merespon terkait pembangunan asrama tersebut.

Fota Bersama Selesai Proses Peletekan Batu Pertama

“Dari tahun lalu, hingga tahun 2023 ini, pemerintah kurang responsif terkait pembangunan asrama mahasiswa muara badak ini. Makanya IMABA memutuskan untuk mengambil alih proses pembangunannya,” jelasnya.

Ia mengatakan, selanjutnya IMABA sendiri akan membentuk panitia pembangunan, guna untuk mengawal proses berdirinya asrama mahasiswa Muara Badak.

“Tindakan awalnya adalah peletakan batu pertama, untuk kedepannya imaba akan membentuk panitia pembangunan. Nanti dari panitia pembangunan yang akan memproyeksikan gimana kedepannya,” tambahnya.

Rendi mengungkapkan, pihaknya berencana akan hadir dalam rapat bersama dengan pihak kecamatan muara badak guna untuk mengkoordinasi terkait pembangunan asrama tersebut.

“Dalam rapat itu nanti, yang akan dibahas adalah terkait status dan sertifikat lahan asrama mahasiswa muara badak. Karena pembangunan asrama ini sempat ada panitia pelaksananya pada tahun 2009, tapi tidak tuntas urusan ini. Makanya panitia tahun 2009 ini juga hadiri rapat tersebut,” bebernya.

Dijelaskannya, sertifikat tanah pembangunan asrama ini, masih hak milik pribadi, sehingga karena itu perlu untuk dihibahkan kepada pihak kecamatan untuk mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara.

“Kita berharap kepada panitia pembangunan terdahulu segera menyerahkan ataupun menghibahkan sertifikat tanahnya ke pihak kecamatan, agar ketika status lahan ini sudah jelas, sehingga pembangunan asrama bisa menggunakan anggaran dari pemerintah,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Rendi berharap pembangunan asrama ini bisa berjalan dengan baik, sehingga kedepannya mahasiswa dari muara badak tidak kesulitan untuk mendapatkan tempat tinggal saat berkuliah di Kota Samarinda.

“Karena lahan ini masih atas nama pribadi, jadi sulit untuk mengumpulkan dana dalam membangun asrama. Jadi fokusan kami saat ini adalah memperjelas terkait status sertifikat tanahnya,” tutup Rendi. (Ricard Parera)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA