Batas Waktu Desember 2025: DPRD Samarinda Desak Kontraktor Percepat Zona 2 TPA Sambutan Hadapi Krisis Kapasitas

waktu baca 2 menit
Senin, 29 Sep 2025 16:05 0 14 Harian Republik

SAMARINDA – Untuk mengatasi tekanan kritis pada Zona 1 yang hampir penuh, pembangunan Zona 2 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan kini menjadi prioritas utama Kota Samarinda. Ketua Komisi III DPRD, Deni Hakim Anwar, baru-baru ini melakukan inspeksi langsung dan membenarkan bahwa progres proyek telah mencapai 70 persen per Senin (29/9/2025).

Zona 2 yang baru ini dirancang untuk menampung sekitar 480 ton sampah harian, kapasitas yang sangat dibutuhkan mengingat produksi sampah kota mencapai 600 ton per hari. Deni menegaskan bahwa percepatan pembangunan adalah keharusan mutlak untuk meredakan beban TPA yang sudah ada.

“Konstruksi mencakup konturing lahan dan persiapan sanitary landfill. Kontraktor juga diminta menambah armada agar proyek selesai sesuai target pada Desember 2025,” kata Deni.

Pemerintah kota secara tegas melarang praktik open dumping di zona baru ini. Sebagai gantinya, semua timbunan sampah akan ditutup dengan tanah sesuai standar sanitary landfill untuk mencegah pencemaran air lindi (leachate). Setiap zona juga dirancang dengan kapasitas maksimum guna meminimalkan risiko longsor akibat penumpukan yang berlebihan.

Deni menekankan perlunya pengawasan ketat serta koordinasi yang solid antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas PUPR. Hal ini untuk memastikan pekerjaan fisik berjalan aman, efisien, dan sesuai dengan perencanaan teknis.

Selain pembangunan zona fisik, Pemkot juga menyiapkan fasilitas pengelolaan sampah yang lebih maju dan berkelanjutan, termasuk pemasangan insinerator, pemanfaatan limbah organik menjadi magot, dan wood chip. Strategi terintegrasi ini dinilai krusial untuk manajemen sampah jangka panjang sekaligus menjaga kualitas lingkungan di sekitar TPA.

“Kita juga mengimbau masyarakat lebih sadar memilah sampah agar volume timbunan bisa berkurang,” pungkas Deni, menggarisbawahi bahwa peran serta warga di hulu sangat menentukan efektivitas solusi yang dibangun di TPA. (ADV/DPRDSMD/Hd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA