Harianrepublik.com– Suasana penuh antusiasme mewarnai kegiatan reses Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Andi Sofyan Hasdam, yang berlangsung di Jalan Zamrud 24, RT 53,Kelurahan Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, pada Minggu, (16/04/ 2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat. Mereka tampak antusias mengikuti jalannya dialog dan menyampaikan berbagai aspirasi yang menjadi perhatian utama masyarakat setempat.
Dalam sesi diskusi terbuka, warga mengungkapkan harapan mereka agar pemerintah pusat dapat memberikan perhatian yang lebih adil kepada wilayah kelurahan tersebut. Salah satu isu yang mengemukakan adalah terkait dengan ketimpangan dalam penyaluran dana pembangunan. Warga mempertanyakan mengapa hanya desa yang mendapatkan Dana Desa, sementara kelurahan yang juga merupakan bagian dari pemerintahan lokal tidak mendapat alokasi dana serupa.
“Seharusnya kelurahan juga mendapatkan dana khusus seperti Dana Desa. Di kelurahan juga banyak program pembangunan yang butuh dukungan dana, mulai dari infrastruktur lingkungan hingga kegiatan pemberdayaan masyarakat,” ujar seorang warga dalam sesi tanya jawab.
Isu lain yang cukup banyak disorot adalah terkait pengelolaan sektor pendidikan. Warga menyampaikan keluhan bahwa saat ini pengelolaan sekolah menengah masih menjadi kewenangan pemerintah provinsi, sehingga menyulitkan warga saat ingin melaporkan permasalahan atau mengusulkan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
“Kalau bisa, semua sekolah dari SD sampai SLTA cukup dikelola oleh Pemerintah Kota atau Kabupaten saja. Kami warga Bontang harus menyampaikan ke Pemerintah Provinsi kalau ada masalah sekolah, padahal urusan seperti ini seharusnya bisa ditangani lebih cepat di tingkat daerah,” ujar warga lainnya.
Tak hanya soal dana dan pendidikan, persoalan sosial juga mendapat sorotan dalam kegiatan tersebut, misalnya masih tingginya angka kemiskinan di Kelurahan Berebas Tengah. Mereka meminta agar pemerintah tetap konsisten menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, meskipun saat ini sedang dilakukan efisiensi anggaran di berbagai sektor.
“Berebas Tengah ini termasuk kelurahan dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Kami mohon agar program bantuan kepada warga miskin tidak dihentikan atau dikurangi. Masyarakat sangat bergantung pada bantuan ini untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur salah satu warga.
Menanggapi aspirasi dari masyarakat tersebut, Andi Sofyan Hasdam menyampaikan apresiasi atas keaktifan masyarakat dalam menyampaikan masukan dan usulan kebijakan. Ia menegaskan bahwa semua aspirasi yang disampaikan akan dicatat dan dibawa ke Senayan untuk dibahas lebih lanjut dalam rapat-rapat kerja bersama kementerian terkait.
“Aspirasi yang bapak-ibu sampaikan hari ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam pembentukan dan evaluasi kebijakan nasional. Kita ingin agar suara masyarakat dari daerah seperti Bontang ini juga mendapat perhatian yang setara,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa ketimpangan dalam distribusi dana pembangunan antara desa dan kelurahan memang telah menjadi perhatian di tingkat nasional, dan dirinya akan mendorong agar kelurahan mendapatkan skema pembiayaan khusus yang dapat langsung dikelola oleh pemerintah kelurahan.
“Terkait pendidikan, penting adanya desentralisasi yang lebih efektif agar pemerintah daerah memiliki ruang lebih luas dalam mengelola pendidikan, termasuk dalam hal perbaikan fasilitas dan peningkatan mutu belajar mengajar,” pungkasnya.
Tidak ada komentar