Rakorda BAZNAS se-Kaltim Dorong Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan

waktu baca 2 menit
Selasa, 5 Nov 2024 12:54 0 30 Redaksi Kutim

SANGATTA – BAZNAS Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) se-Kaltim di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. Acara ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan zakat guna menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rakorda tersebut melibatkan 66 peserta dan dilaksanakan atas kerja sama Pemprov Kaltim dan Kemenag Kaltim. Pjs Gubernur Kaltim Akmal Malik membuka acara, didampingi oleh Kepala BAZNAS RI Noor Achmad dan Kepala BAZNAS Kaltim Ahmad Nabahan.

Ahmad Nabahan, dalam laporannya baru-baru ini, menjelaskan bahwa rakorda ini merupakan tindak lanjut UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan pengelolaan zakat dengan memanfaatkan strategi digital,” jelasnya.

Rakorda ini juga mendapat dukungan anggaran dari Pemprov Kaltim, BAZNAS RI, dan BAZNAS kabupaten/kota se-Kaltim. Noor Achmad menegaskan bahwa kolaborasi dengan pemerintah sangat penting untuk mengurangi kemiskinan.

“Tahun ini, kami menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp41 triliun, meningkat 35 persen dari tahun sebelumnya,” katanya. Ia menggarisbawahi pentingnya dukungan pemimpin daerah dan kepercayaan masyarakat dalam mencapai target tersebut.

Pjs Gubernur Akmal Malik menambahkan bahwa potensi zakat di Kaltim harus dioptimalkan untuk membantu kaum dhuafa. “Kita harus bekerja sama untuk memberikan yang terbaik bagi kaum dhuafa. Potensi zakat di Kaltim sangat besar, dan kami siap memberikan dukungan terbaik,” ujarnya. Ia menekankan bahwa komunikasi dan kepercayaan sangat penting dalam pengumpulan zakat agar masyarakat dapat memberikan kontribusi dengan yakin.

Kepala BAZNAS Kutim, Masnif Sofwan, menyampaikan pencapaian BAZNAS Kutim dalam mengumpulkan zakat. “Alhamdulillah, kami berhasil memperoleh zakat dari ASN mencapai Rp 16 miliar tahun ini, dan kami juga berupaya mengurangi angka stunting di daerah kami,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa target zakat tahun 2025 sebesar Rp 20 miliar diharapkan tercapai berkat kepercayaan masyarakat. “Dua tahun lalu, kami mulai membangun kepercayaan, dan kini kami senang bisa dipercayakan dalam pengumpulan zakat,” tutupnya.

Rakorda ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara BAZNAS, pemerintah, dan masyarakat dalam pengelolaan zakat guna mencapai upaya penanggulangan kemiskinan secara optimal di Kaltim.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA