Ponoragan Mantapkan Diri Jadi Sentra Bibit Ikan Air Tawar Terbesar di Kaltim

waktu baca 2 menit
Sabtu, 28 Jun 2025 20:34 0 48 Harian Republik

KUKAR – Desa Ponoragan di Kecamatan Loa Kulu kian mengukuhkan diri sebagai pusat pembibitan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Timur. Produksi tahunan yang stabil antara 15 hingga 20 juta ekor menjadikan desa ini tumpuan pasokan bibit bagi berbagai wilayah, bahkan hingga Kalimantan Utara.

Permintaan yang terus mengalir setiap bulan mendorong warga lebih memilih fokus pada pembibitan dibanding budidaya ikan konsumsi. Keuntungan dari penjualan bibit dinilai lebih menjanjikan karena pasar sudah terbentuk secara konsisten.

Menurut Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, sektor pembibitan telah menjadi ciri khas dan identitas desa. Konsumen dari berbagai daerah datang langsung atau memesan melalui jalur distribusi tetap yang telah terbangun selama bertahun-tahun. “Desa kami dikenal sebagai penghasil bibit unggulan. Ini sudah jadi identitas Ponoragan di mata pembudidaya,” katanya, Sabtu (28/6/2025).

Pengiriman dilakukan hampir setiap hari, tergantung permintaan. Sistem penjualan per ekor dinilai lebih menguntungkan karena perputaran uang terjadi secara cepat, dan kegiatan usaha tidak pernah sepi.

Untuk memastikan kualitas tetap terjaga, pembudidaya lokal menerapkan seleksi ketat terhadap bibit sebelum dipasarkan. Bibit yang tidak lolos kriteria standar kemudian dimanfaatkan sebagai bahan olahan pangan lokal. Alih-alih dibuang, bibit yang tak layak tanam diolah menjadi produk konsumsi bernama “babyfish”, yang kini cukup populer di kalangan masyarakat sekitar. Inovasi ini menjadi solusi agar tidak ada hasil budidaya yang terbuang sia-sia.

Keberhasilan sektor perikanan di Ponoragan juga didukung oleh arah pembangunan desa yang selaras dengan aspirasi masyarakat. Melalui musyawarah bersama BPD, pemerintah desa merumuskan program tahunan yang relevan dengan kebutuhan warga. RPJMDes dan RKPDes disusun dengan mengedepankan efisiensi dan kesinambungan, sehingga pembangunan berjalan dinamis dan tidak terjebak dalam skema yang kaku. Dukungan warga pun mengalir karena merasakan manfaatnya secara langsung.

Pemerintah desa mengaku terbuka terhadap masukan dalam pengelolaan sektor perikanan, agar pertumbuhan ekonomi lokal terus berkelanjutan. Kegiatan pembibitan bukan hanya soal bisnis, tapi juga penguatan identitas desa di tingkat regional. “Kami pastikan pembangunan tetap berjalan sesuai rencana, tapi tetap fleksibel mengikuti masukan dari warga,” tutup Sarmin. (Adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA