Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar dan Festival Olahraga Tradisional Akan Meriahkan Desember di Stadion Tenggarong

Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggelar Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar pada Desember 2024, yang akan dilaksanakan di Stadion Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada atlet disabilitas pelajar untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuan mereka di berbagai cabang olahraga.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Semangat Hari Pahlawan, Rasman Ajak Pemuda Kaltim Menjadi Agen Perubahan, Bukan Beban Negara!

115 Harian Republik

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, Bagus Sugiarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan wadah inklusif bagi semua kalangan, termasuk anak-anak disabilitas, sekaligus memperkenalkan olahraga tradisional kepada masyarakat luas.

“Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar ini akan menjadi kesempatan bagi anak-anak disabilitas untuk ikut berkompetisi. Kami berharap ini dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terlibat dalam olahraga,” ujar Bagus.

Selain Pekan Olahraga Paralimpik, Dispora Kaltim juga akan menggelar Festival Olahraga Tradisional yang menampilkan beragam olahraga dengan nilai budaya tinggi. Festival ini akan mencakup olahraga seperti panahan, BMX, ontel, break dance, hingga lempar pisau, yang semuanya akan digelar pada bulan Desember mendatang.

Baca Juga

5 bulan  lalu

Target 5 Ribu Pemuda Dalam Program Pelatihan, Dispora Kaltim Semua Daerah Akan Dijangkau

53 Harian Republik

Tak hanya itu, Dispora Kaltim juga berencana mengadakan pemilihan Duta Olahraga yang akan melibatkan atlet berbakat dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim, dengan seleksi untuk kategori usia 16 hingga 24 tahun.

“Pemilihan ini bertujuan untuk mencari duta olahraga yang dapat mewakili Kaltim di tingkat Provinsi, ” tambahnya.

Melalui berbagai acara tersebut, Dispora Kaltim berharap dapat memotivasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih aktif berolahraga dan lebih menghargai warisan olahraga tradisional yang ada di daerah ini.

“Dengan adanya acara ini, kami ingin memperkenalkan lebih banyak olahraga yang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya bangsa,” tutup Bagus. (ADV)