Samarinda- Para pemuda lintas agama di Kalimantan Timur (Kaltim) gelar konferensi pers, di cafe Bagios, Kota Samarinda, Kamis (29/ 8/2024).
Pemuda lintas Agama tersebut, yakni, Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, GAMKI, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu (Peradah) dan Pemuda Agama Khonghucu (Pakin).
Dalam konferensi pers tersebut, mereka mengajak para calon kepala daerah untuk tidak hanya sekedar melihat Kaltim sebagai wilayah dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga sebagai rumah bersama yang perlu dijaga keberlanjutannya.
Bahkan, mereka menantang para calon pemimpin untuk berpikir melampaui kepentingan jangka pendek dan berkomitmen pada pembangunan yang berkelanjutan, yang mengedepankan kesejahteraan semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Para pemuda lintas agama ini percaya bahwa pembangunan Kaltim ke depan harus mencakup aspek-aspek yang lebih luas, seperti ekonomi yang inklusif dan ramah lingkungan, pemerataan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta pelestarian budaya dan kearifan lokal.
Kemudian, mereka juga menuntut para calon kepala daerah untuk berdialog, bukan hanya dengan para pemilik modal, tetapi juga dengan masyarakat sipil, pemuda, dan kelompok-kelompok rentan yang selama ini jarang didengar.
Para pemuda lintas agama Kaltim menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi memberikan manfaat bagi semua.
Mereka mengajak para calon kepala daerah untuk berkomitmen pada kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga keberagaman yang menjadi kekayaan Kaltim.
Delima menggambarkan potensi kader mereka yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Kaltim dapat mencapai 80 ribu hingga 100 ribu orang.
Dengan jumlah anggota yang mencapai 100 ribu orang dan tersebar di seluruh wilayah Kaltim, Kader Delima memiliki potensi politik yang signifikan. Dengan jumlah kader yang besar dan tersebar merata, Kader Delima dapat menjadi kekuatan massa yang strategis dalam mobilisasi politik.
Kader Delima dapat menjadi katalisator Kebijakan Lokal, dengan jaringan yang kuat di akar rumput, memiliki kapasitas untuk menjadi katalisator kebijakan di tingkat lokal.
Mereka dapat berperan dalam mengadvokasi isu-isu yang relevan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar pada program-program yang mereka perjuangkan.
Kehadiran Kader Delima yang besar dan terorganisir dapat mendorong lahirnya representasi dari kalangan mereka sendiri di legislatif lokal.
Menurutnya, Ini memberikan kesempatan bagi kader untuk menyuarakan kepentingan dan aspirasi masyarakat secara langsung di arena politik formal, meningkatkan kualitas dan akuntabilitas kebijakan publik.
Selain itu, kader Delima memiliki potensi untuk menjadi mitra koalisi yang penting bagi partai politik.
Dengan basis massa yang besar dan pengaruh yang kuat di komunitas, mereka dapat menawarkan dukungan politik yang signifikan.
Hal ini membuat mereka menjadi mitra yang menarik bagi partai politik atau calon yang ingin meningkatkan daya tarik mereka di mata pemilih lokal.
Para pemuda lintas agama Kaltim yang tergabung dalam perkumpulan Delima ini percaya bahwa masa depan yang cerah bagi Kaltim hanya bisa terwujud jika para pemimpin yang terpilih berani menghadapi tantangan dengan integritas, keberanian, dan visi yang jelas untuk semua.
Akhirnya, mereka menantikan pemimpin yang tidak hanya pandai berjanji, tetapi juga mampu mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Kaltim, tanpa memandang perbedaan.
Mereka menyerukan kepada seluruh masyarakat Kaltim untuk bersama-sama mengawal proses pemilihan ini dengan kritis dan penuh harap, demi mewujudkan Kaltim yang lebih baik, berdaya, dan bermartabat.
Tidak ada komentar