Harianrepublik.com – Kualitas Jalan Tol Samarinda- Balikpapan mengalami kerusakan yang bisa mengganggu kenyamanan para pengguna jalan.
Kerusakan jalan ini, berupa area yang bergelombang di beberapa titik yang menimbulkan keluhan masyarakat, terutama para pengemudi yang kerap melewati jalan tol tersebut.
Jalan tol Balikpapan-Samarinda merupakan tol pertama di Pulau Kalimantan dan menjadi jalur penting dalam menghubungkan dua kota utama di Kaltim.
Selain itu, tol ini juga menjadi infrastruktur strategis dalam mendukung pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah Kaltim.
Ketua Komite I DPD RI, Andi Sofyan Hasdam mendesak kepada Pemerintah untuk segera melakukan perbaikan jalan tol tersebut, sebab kualitas jalan menurun, bahkan bisa mengancam keselamatan.
“Di jalan tol tersebut terdapat area bergelombang dan ini menjadi kerap dikeluhkan oleh pengguna jalan, yang
dianggap kurangnya pemeliharaan, sehingga bisa mengancam keselamatan,” katanya, Kamis (14/10/2024).
Bahkan, Sofyan mengaku bahwa, salah satu jalan tol yang kualitasnya jelek adalah jalan tol Samarinda-Balikpapan.
“Hal ini harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah, karena bisa menimbulkan kecelakaan terutama pada area yang bergelombang,” lanjutnya.
Senator Asal Kaltim ini, menilai perlunya perhatian pada kerusakan jalan, agar segera ada tindakan perbaikan untuk mengurangi kecelakaan di jalan tol Balikpapan-Samarinda.
“Bayangkan jika mobil kecepatan tinggi dan tiba-tiba ada gelombang, ya bisa jadi mengalami ketidakstabilan kendaraan,” jelasnya.
Apalagi, kata dia, jalan tol Balikpapan-Samarinda ini menjadi akses yang menghubungkan dua kota penyangga IKN.
“Yang melintasi jalan ini, adalah masyarakat umum, Pejabat Daerah hingga Pejabat Pemerintah Pusat,” bebernya.
Oleh karena itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah dan Pengelola jalan tol ini bisa segera memperbaiki area yang bergelombang, sehingga pengguna jalan diutamakan keselamatannya.
“Pemerintah harus segera ambil tindakan, karena ini bicara soal potensi kecelakaan yang melintasi jalan tersebut,” pungkasnya. (Boni De Rosari)
Tidak ada komentar