Deni Hakim Anwar,Ketua Komisi III DPRD Kota SamarindaSAMARINDA – Kota Samarinda sedang menjalani transformasi besar dalam manajemen limbah dengan beralihnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan dari metode open dumping yang rentan pencemaran menjadi sistem sanitary landfill. DPRD Kota Samarinda kini memimpin pengawasan untuk memastikan transisi ini berjalan mulus demi keamanan lingkungan dan pencegahan kontaminasi air lindi (leachate) dan tanah.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menjelaskan bahwa metode sanitary landfill memungkinkan pengolahan sampah dilakukan dengan lebih terstruktur dan bertahap. Ini merupakan kunci untuk mengatasi risiko lama.
“Setiap zona dirancang memiliki kapasitas maksimal untuk mencegah longsor dan penumpukan timbunan sampah,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Saat ini, pembangunan Zona 2 TPA Sambutan sudah mencapai 70 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2025. DPRD secara khusus menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas pengerjaan. Pengawasan ini untuk memastikan kontraktor tidak melakukan pekerjaan ganda yang berpotensi mengurangi mutu proyek yang vital ini.
Selain upaya teknis seperti conturing dan penutupan timbunan sampah, Pemerintah Kota juga telah menyiapkan fasilitas insinerator (seperti yang tercakup dalam berita sebelumnya) untuk secara signifikan mengurangi volume limbah yang masuk ke TPA.
Meski demikian, Deni menegaskan bahwa suksesnya sistem pengelolaan sampah modern ini memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Ia mendorong warga untuk memilah sampah dari rumah tangga agar proses pengelolaan di TPA bisa berjalan jauh lebih efisien.
“Kesadaran warga sangat penting agar volume sampah berkurang, sehingga pengelolaan di TPA bisa lebih efektif,” tegasnya.
Proyek ambisius ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Samarinda untuk mengatasi masalah sampah secara komprehensif, membangun sistem pengelolaan limbah yang modern, dan selaras dengan standar Kementerian Lingkungan Hidup yang ramah lingkungan. (ADV/DPRDSMD/Hd)
Tidak ada komentar