Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan (Timur), Agiel Suwarno menyoroti kondisi Stadion Palaran milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim
“Sampai saat ini stadion tersebut hanya tinggal kenangan tanpa perhatian dari Pemprov secara khusus dan kajian mendalam terkait mekanisme,” katanya, Selasa (7/11/2023).
Sebelumnya, Stadion Palaran tersebut dibangun menjelang pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII pada tahun 2008 silam dimana Kalimantan Timur (Kaltim) ditunjuk menjadi tuan rumah
Kemudian, pembangunan stadion tersebut dimulai pada tahun 2006. Biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk pembangunan stadion ini memakan biaya yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 800 miliar.
Menurut Agiel Suwarno, progres pembangunan dan pemanfaatan aset harus dimaksimalkan, sehingga dipergunakan pemerintah untuk bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Stadion milik Pemprov ini disiapkan untuk menghadapi PON, karena waktu itu kita sebagai tuan rumahnya. Kemudian anggarannya banyak sekali, apalagi lahannya luas,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa, stadion terbesar kedua di Indonesia itu memang dipersiapkan untuk pelaksanaan PON dan tempat aktivitas para pecinta olahraga.
“Memang mungkin pada saat itu, saya tidak tahu konsep yang ke belakangnya bagaimana, tetapi pada saat itu memang dipersiapkan untuk menghadapi PON,” sambungnya.
Politisi PDI-P ini menjelaskan, seharusnya pengelolaan aset milik Pemprov perlu dimaksimalkan.
“Sangat menyayangkan mangkraknya aset yang menghabiskan banyak uang rakyat itu,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kaltim)
Tidak ada komentar