Samarinda – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kesatuan Mahasiswa Indonesia (Kesmi) Kalimantan Timur mengadakan diskusi publik dengan tema “Kesiapan Generasi Milenial Dalam Mengantisipasi Isu Sara dan Hoax Menyambut Tahun Politik 2024”. Di cafe D’Bagios Jalan Basuki Rahmat, Rabu (10/8/23) malam.
Pesta demokrasi tak lama lagi akan dilakukan, Ketua Kesatuan Mahasiswa Indonesia Kaltim, Irwanto Munawar sebut perlu adanya antisipasi sejak dini. Terlebih soal isu sara dan hoax.
Irwanto mengatakan bahwa peran penting mahasiswa dalam dunia politik adalah bagaimana mahasiswa itu bisa menjadi filter terhadap dinamika yang ada.
Sebab, momentum pemilihan umum (Pemilu) ia berupaya agar dalam perjalanannya mahasiswa bisa mengantisipasi hoax dan isu sara karena sehingga Irwanto mengatakan bahwa sebagai pemilih pemula dan kemudian generasi milenial.
“Kita harus bisa mengantisipasi hal demikian, khususnya Kaltim harus jangan justru malah kita ikutan sebar hoax juga,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia mengajak para pemilih pemula agar tak termakan hoax dan provokasi terhadap isu sara pada saat momentum pemilu. Sebab, menurutnya segala kemungkinan akan terjadi pada pada tahun pemilu ini. Hal itulah yang dinilai perlu adanya edukasi politik bagi pemilih pemula.
“Kita mengajak kepada seluruh elemen baik Mahasiswa maupun pemuda dan kemudian masyarakat sama-sama ini melawan,” jelasnya, saat melaksanakan diskusi publik dengan tema “Kesiapan Generasi Milenial Dalam Mengantisipasi Isu Sara dan Hoax Menyambut Tahun Politik 2024”.
Karena, lanjut dia, persoalan pemilu merupakan peran seluruh elemen bukan hanya para penyelenggara saja, melainkan seluruh masyarakat punya peran dalam pengawasan pemilu sehingga ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap jaga idealisme.
“Sebagai anak bangsa penerus bangsa sama-sama menjaga stabilitas NKRI, itu penting jangan sampai NKRI kita luntur karena diadu domba oleh oknum peserta pemilu,” tuturnya.
Di akhir, Irwanto mengajak seluruh elemen untuk aktif dalam partisipasi pengawasan pemilu pada 2024 mendatang. Baik dari masyarakat hingga stakeholder terkait agar penyelenggaraan pemilu bisa berjalan damai. Terkhusus di provinsi Kaltim.
“Karena kita tidak bisa sendiri dan tentunya kita membutuhkan stakeholder agar bisa bergandengan tangan untuk mengantisipasi menyelesaikan masalah ini,” tutupnya.
Tidak ada komentar