Samarinda — Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur sekaligus politisi muda Partai Golkar, Andi Satya Adi Saputra, menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-9 bertema “Kepemerintahan yang Baik Bersumber Nilai Budaya Bangsa” di Gedung Bankaltimtara Prioritas Samarinda, Kamis (17/10/2025).
Kegiatan tersebut membahas pentingnya penerapan nilai-nilai budaya bangsa sebagai fondasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan berintegritas.“Kalau untuk kegiatan yang kedua ini, penguatan demokrasi daerah, saya rasa kita membahas mengenai pemerintahan yang baik berdasarkan nilai budaya. Bahwa kita tidak boleh meninggalkan nilai budaya yang sudah ada, seperti sebenarnya sudah kita lakukan. Seperti adanya gotong royong, musyawarah mufakat, dan lain sebagainya,” ujar Andi Satya.
Ia menjelaskan, penguatan demokrasi tidak cukup hanya melalui sistem politik yang formal, tetapi juga harus disertai pembangunan karakter bangsa melalui nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.
“Dimana kita menjaga budaya jujur, budaya supaya kita bisa menciptakan pemerintahan yang berkualitas. Oleh karena itu, tidak boleh kita hanya menutupi pembangunan fisik saja, tapi juga harus pembangunan mental dan spiritualnya kita jangan tinggalkan,” tegasnya.
Andi Satya menilai, nilai-nilai budaya lokal sejatinya masih hidup dan menjadi pedoman di berbagai kelompok masyarakat di Indonesia. Namun, menurutnya, penerapan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari perlu terus diperkuat.
“Iya, jadi sebenarnya nilai-nilai budaya lokal itu sering sudah kita bawa, masing-masing suku sudah ada. Contohnya kita bicara suku Bugis dengan semboyan siri na pacce. Kalau orang Dayak ada lagi istilahnya, bagaimana melaksanakan hidup yang bermartabat sesuai norma itu semua sudah ada,” jelasnya.
Ia menegaskan, inti dari penguatan demokrasi adalah membangun kesadaran bersama bahwa nilai budaya dan moral merupakan bagian penting dari proses pemerintahan yang berkeadilan dan transparan.
“Sebenarnya bukan berarti tidak pernah kita perhatikan, tapi sudah ada tertanam dalam diri kita masing-masing. Tinggal bagaimana kita melaksanakannya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar