Novan : Proyeksi Kebutuhan Kerja 5-10 Tahun Wajib Jadi Dasar Penyusunan Kurikulum

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Sep 2025 16:05 0 15 Harian Republik

SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menyoroti kesenjangan antara dunia pendidikan tinggi dan kebutuhan riil pasar tenaga kerja. DPRD mendesak seluruh perguruan tinggi di Samarinda untuk segera mengintensifkan kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) demi mencetak lulusan yang siap kerja dan kompetitif.

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menilai bahwa kunci untuk mengatasi masalah ini adalah koordinasi lintas fakultas dan pemetaan kebutuhan tenaga kerja yang akurat. Hal ini penting agar gelar sarjana yang dimiliki lulusan disertai dengan keterampilan yang benar-benar relevan dengan lapangan kerja.

“Perguruan tinggi harus menyiapkan lulusannya sesuai kebutuhan. Jangan hanya fokus pada akademik, tapi juga harus memperhatikan kompetensi yang dibutuhkan di lapangan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan,” ujar Novan, Kamis (25/9/2025).

Novan mencontohkan, peluang rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) akan lebih mudah diakses jika kurikulum kampus sudah terintegrasi dengan kebutuhan formasi yang dibuka. Ia menekankan bahwa koordinasi yang kuat antara Pemda dan kampus sangat penting untuk memastikan kualitas SDM Samarinda diakui secara nasional.

Lebih lanjut, politikus ini menegaskan bahwa kampus tidak boleh lagi hanya melihat kebutuhan saat ini. Perlu ada penyesuaian kurikulum berdasarkan proyeksi kebutuhan tenaga kerja untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan.

“Kalau kita bisa memetakan kebutuhan jangka panjang, lulusan akan lebih mudah terserap di dunia kerja. Jangan sampai banyak sarjana tapi minim peluang kerja,” katanya.

Novan juga mengingatkan, selain hard skill, kampus harus membekali mahasiswanya dengan soft skill, kemampuan beradaptasi, dan keterampilan praktis. Di era industri saat ini, lulusan dituntut memiliki kelincahan yang lebih dari sekadar teori.

“Dunia kerja saat ini tidak cukup hanya dengan teori. Generasi muda harus mampu beradaptasi dengan teknologi dan tuntutan industri,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen, DPRD Samarinda menyatakan siap memfasilitasi dialog dan sinergi antara pihak kampus, Pemerintah Kota, dan pelaku usaha. Tujuannya adalah memastikan arah pendidikan tinggi di Samarinda benar-benar selaras dengan kebutuhan pembangunan daerah dan dunia. (ADV/DPRDSMD/Hd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA