Uji Kepatutan Lingkungan: Komisi III DPRD Samarinda Kawal Ketat Operasi Insinerator Wisanggeni Minimalkan Risiko Polusi

waktu baca 2 menit
Jumat, 26 Sep 2025 16:05 0 14 Harian Republik

SAMARINDA – Rencana pengoperasian insinerator Wisanggeni Tahap 6 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan kini berada di bawah pengawasan ketat DPRD Kota Samarinda. Teknologi pembakaran limbah yang diharapkan mampu mengurangi beban sampah kota ini wajib beroperasi dengan standar lingkungan tertinggi.

Ketua Komisi III DPRD, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa aspek lingkungan menjadi prioritas utama dalam pemanfaatan teknologi pengelola sampah ini. Pengawasan difokuskan pada upaya meminimalkan potensi polusi dari proses pembakaran.

Salah satu terobosan penting dari proyek ini adalah pemanfaatan hasil pembakaran. “Fly ash dari insinerator akan diolah menjadi batako, sehingga limbah tidak sia-sia dan tetap bermanfaat,” ujar Deni, Jumat (26/9/2025).

Proyek insinerator ini ditargetkan dapat mengurangi sekitar 480 ton sampah harian yang masuk ke TPA Sambutan. Untuk memastikan keamanan lingkungan, Deni menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap cerobong asap dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Pengoperasian insinerator mengacu pada surat dari Kementerian Lingkungan Hidup (Maret 2025), yang secara spesifik membatasi skala pembakaran untuk meminimalkan dampak polusi. DPRD mendorong agar ada uji coba dan pendampingan teknis yang menyeluruh sebelum insinerator beroperasi penuh.

“Pemerintah kota telah menyiapkan SOP pengoperasian untuk memastikan tidak ada risiko kesehatan bagi masyarakat,” jelasnya.

Insinerator diharapkan mulai berfungsi bersamaan dengan rampungnya pembangunan Zona 2 TPA Sambutan pada akhir tahun 2025. Namun, Deni juga mengingatkan bahwa solusi teknologi ini harus diimbangi dengan kesadaran kolektif.

Ia mengimbau warga untuk terus mendukung upaya pengurangan sampah sejak dari hulu (rumah tangga) agar beban TPA dapat lebih terkendali. Dengan pengawasan ketat dari DPRD dan partisipasi aktif dari masyarakat, pemanfaatan insinerator Wisanggeni diharapkan menjadi solusi pengelolaan sampah yang efisien sekaligus ramah lingkungan di Samarinda. (ADV/DPRDSMD/Hd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA