Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menyuarakan protesnya terhadap kebijakan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Samarinda yang mewajibkan pembelian kalender kepada para siswa.
Ia menekankan bahwa bisnis seharusnya tidak mencampuri tiga ruang penting dalam kehidupan manusia, yakni pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
“Kita sudah pahami bersama manusia tidak lepas dari kata bisnis, tapi kita minta bisnis jangan memasuki tiga ruang yaitu pendidikan, kesehatan jangan sampai RS jadi bisnis kemudian keagamaan,” ungkap Sani beberapa waktu lalu.
Sani menegaskan bahwa siswa memiliki peran utama sebagai pelajar dan bukan sebagai konsumen. Ia menolak kebijakan yang mewajibkan siswa membeli kalender secara langsung.
“Terkait bisnis memasuki ruang pendidikan saya tidak setuju kalau mau buat seperti itu jual ke orang tua langsung jangan ke siswanya karena siswa tugasnya belajar bukan posisinya sebagai konsumen,” tegasnya.
Selain itu, Sani juga mengingatkan bahwa yang seharusnya diterima oleh siswa adalah ilmu, perhatian, dan pembinaan, bukan kewajiban membeli produk tertentu.
“Yang siswa boleh terima yaitu ilmu, perhatian, dan pembinaan,” tandas Sani. (Adv/DPRD Samarinda)
Tidak ada komentar