Samarinda – Masih terkendalinya kasus kemiskinan menjadi tantangan berat bagi pemerintah daerah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan. Tidak hanya melalui bantuan langsung tunai (BLT), tetapi juga upaya pemberdayaan warga. Namun, persoalan kemiskinan masih menanti penyelesaian yang memadai.
Menurut Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Sri Puji Astuti, kendala utama dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah sulitnya mendefinisikan dan mengkategorikan kemiskinan. Namun, ia menegaskan bahwa kemiskinan biasanya ditandai oleh tingginya tingkat pengangguran dan ketimpangan sosial yang semakin meningkat.
“Kami menyadari bahwa pengentasan kemiskinan tidak dapat dilakukan sendirian. Kolaborasi lintas sektor, baik dari pemerintah, lembaga, OPD, tokoh masyarakat, hingga peran aktif masyarakat sangatlah penting,” ujarnya di Gedung Sekretariat DPRD Samarinda pada Senin (18/03/24).
Puji menekankan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatasi kemiskinan dengan kerjasama yang kuat dan kesediaan untuk berubah sangatlah vital. Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
“Mengatasi kemiskinan bukan hanya soal memberi bantuan secara material, tetapi juga soal moralitas dan spiritualitas. Keterlibatan masyarakat dan kepedulian sosial akan menjadi kunci utama dalam menuntaskan kemiskinan,” tegasnya. (Adv/DPRD Samarinda)
Tidak ada komentar