Kurangnya Minat Generasi Muda Menjadi Guru Ancaman bagi Kualitas Pendidikan Samarinda

waktu baca 2 menit
Senin, 20 Mei 2024 04:59 0 52 Harian Republik

Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sani Bin Husain, menyuarakan keprihatinannya mengenai rendahnya minat generasi muda untuk menjadi guru. Hal ini ia ketahui setelah berbagai kesempatan mengajar di beberapa universitas di Samarinda.

Menurutnya, banyak generasi muda yang enggan melanjutkan jerih payah para pahlawan pendidikan karena berbagai alasan, salah satunya adalah ketertarikan pada pekerjaan lain yang dianggap lebih menguntungkan secara finansial, seperti menjadi konten kreator atau youtuber.

“Saya melihat bahwa fenomena ini dapat berpotensi menimbulkan krisis guru di masa depan yang akan berdampak pada kualitas pendidikan di Kota Samarinda,” kata Sani Bin Husain pada 20 Mei 2024.

Sani menekankan perlunya upaya tegas dari pemerintah untuk meningkatkan daya tarik profesi guru bagi generasi muda sebagai penerus bangsa. Salah satu langkah yang diusulkannya adalah dengan peningkatan kesejahteraan guru, termasuk pemberian gaji yang layak dan tunjangan yang memadai.

“Peningkatan kesejahteraan guru merupakan kunci untuk menarik minat generasi muda dan mengatasi kekurangan guru di masa depan,” tambahnya.

Politikus PKS itu juga menegaskan pentingnya tindak lanjut oleh pemerintah guna mempertahankan semangat para guru dan generasi muda yang nantinya dapat menjadi pengganti para pahlawan pendidikan di masa depan.

Ia mengingatkan bahwa jika tidak ada upaya konkret dari pemerintah, maka kondisi kurangnya minat menjadi guru akan berpotensi mengganggu kelangsungan pendidikan yang berkualitas di Kota Samarinda.

Menurut Sani, langkah-langkah seperti pemberian insentif, program beasiswa bagi calon guru, serta kampanye sosial yang menonjolkan pentingnya profesi guru dalam membangun bangsa bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

Dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar krisis guru dapat dihindari dan kualitas pendidikan di Samarinda tetap terjaga.

“Jika tidak ada upaya konkret dari pemerintah, maka kita akan menghadapi krisis guru yang dapat mengganggu pendidikan yang berkualitas di masa depan,” pungkas Sani. (Adv/DPRD Samarinda)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA