Samarinda – Tren perpisahan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dengan konsep menyerupai wisuda perguruan tinggi menarik perhatian Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Damayanti. Meskipun mengapresiasi kreativitas dan momen spesial bagi anak-anak, Damayanti menekankan agar perayaan semacam ini tidak menjadi beban bagi orang tua.
“Kalau hanya untuk senang-senang saja dan atas kesepakatan bersama antara orang tua dengan sekolah, sah-sah saja,” ujar Damayanti pada (14/05/24).
Namun, Damayanti mempertanyakan penggunaan toga dalam perpisahan TK. Menurutnya, toga memiliki makna simbolik yang mendalam dan biasanya digunakan dalam konteks perguruan tinggi.
“Kalau berbicara tentang toga, itu kan seperti sesuatu yang sakral. Itu menunjukkan ilmu dan banyak hal yang tersirat atau makna dari toga itu sendiri,” jelas Damayanti.
Sebagai politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Damayanti khawatir bahwa penggunaan toga bisa memicu misinterpretasi dan memberatkan orang tua dari segi finansial. Dia menyarankan agar sekolah dan orang tua memilih konsep perpisahan yang lebih sederhana dan sesuai dengan usia anak-anak TK.
“Jangan sampai memberatkan orang tua si anak, karena kondisi orang kita tidak tahu seperti apa,” tutupnya. (Adv/DRPD Samarinda)
Tidak ada komentar