Samarinda – Aksi balap liar yang kerap terjadi di jalanan umum, khususnya selama bulan Ramadan, telah menjadi sumber ketidaknyamanan bagi masyarakat dan pengguna jalan. Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Joha Fajal, menyoroti kekhawatiran ini dan menekankan perlunya perhatian khusus dari pihak keamanan, terutama kepolisian.
Fajal mengingatkan bahwa aksi balapan liar bukan hanya merugikan masyarakat umum, tetapi juga membahayakan keselamatan para pembalap itu sendiri, terutama ketika dilakukan di jalan-jalan ramai. Potensi kecelakaan lalu lintas yang mungkin terjadi menjadi ancaman yang serius bagi semua pihak.
Meskipun demikian, Fajal menegaskan perlunya langkah tegas dari kepolisian Samarinda dan pemantauan yang lebih ketat terhadap aktivitas para pelaku balapan liar, terutama selama bulan Ramadan yang seharusnya diisi dengan kegiatan keagamaan dan positif.
“Kami menekankan bahwa balapan liar tidak boleh lagi terjadi di Samarinda, dan sebaiknya dilakukan dalam wadah resmi yang telah disediakan,” katanya pada Selasa (18/03/24).
Menurut Fajal, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anak mereka untuk mencegah terlibat dalam perilaku berbahaya seperti balapan liar.
Selain itu, Fajal juga mengajak aparat penegak hukum untuk lebih proaktif dalam memantau dan mengendalikan maraknya kegiatan balapan liar di Samarinda saat ini.
“Sebelum terjadi aksi balapan liar, seharusnya sudah ada antisipasi dari pihak kepolisian dengan memantau lokasi-lokasi yang sering dijadikan sebagai tempat balapan liar,” tegasnya. (Adv/DRPD Samarinda)
Tidak ada komentar